The Chocolate Chance
Pahit
Manisnya Kehidupan
Cinta masa lalu memang
tidak mudah untuk dilupakan oleh sebagian orang. Terkadang, bayangannya bisa
menjadi penghalang untuk memulai hubungan yang baru di masa depan. Hal ini
sangat jelas diungkapkan oleh Yoana Dianika dalam novel terbarunya yang berjudul,
The Chocolate Chance. Novel yang
terdiri dari 346 halaman ini, mengisahkan tentang seorang gadis berusia dewasa
muda, Orvala, yang mengalami berbagai permasalahan hidup, mulai dari kondisi
ekonomi keluarganya hingga percintaannya dengan seorang senior yang bernama
Juno di masa lalu dan Aruna di masa kini.
Novel ini menggunakan
alur gabungan atau campuran di mana pembaca diajak untuk mengenang kembali
kisah masa lalu dan juga kondisi masa kini yang dialami oleh tokoh utama. Setiap
bab diawali dengan kutipan-kutipan baik dari kata-kata tokoh utamanya sendiri
maupun dari tokoh-tokoh terkenal dunia. Kutipan-kutipan tersebut memiliki
petunjuk dalam menggambarkan tiap kisah yang akan diceritakan pada bab
tersebut. Misalnya:
“I am a miser of my memories of you. And will not spend them” (hal. 105).
“It has been shown as proof positive that
carefully prepared chocolate is as
healthful a food as it is pleasant; that it is nourishing and easily digested …
that it is above all helpful to people who must do a great deal of mental work”
(hal. 138).
Kata memories yang ditebalkan
menggambarkan bahwa bab tersebut akan menceritakan masa lalu yang dialami oleh
Orvala. Kejadian masa lalunya dapat berupa kisah cintanya bersama Juno,
kebahagiaan dan penderitaan ekonomi yang harus dihadapi olehnya karena sang
Ayah harus bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
bagaimana orang tuanya pada akhirnya pergi untuk selama-lamanya meninggalkan
Orvala sendirian menghadapi tantangan hidup, dan awal mula pertemuannya dengan
Aruna, cinta masa depannya. Sedangkan, kata chocolate yang ditebalkan
menggambarkan bahwa bab yang akan dibaca menceritakan kejadian-kejadian masa
kini yang dialami oleh tokoh utama, seperti perasaan bahagianya saat bekerja di
Fedde Velten Café yang seluruhnya bertemakan coklat, hubungannya dengan Aruna
yang kini telah berjalan hampir dua tahun, dan dilemma yang akhirnya dirasakan
oleh Orvala ketika Juno, cinta lamanya, datang untuk merebutnya kembali dari
sisi Aruna.
Melalui
novel The Chocolate Chance, penulis
ingin menegaskan beberapa hal. Pertama, penulis ingin menyampaikan bahwa
seseorang mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi
dirinya. Apakah ingin terus tenggelam dan terperangkap dalam cinta masa lalu atau
mengukir masa depan dengan cinta yang baru, murni dan tulus? Orvala mengalami
perasaan dilema yang hebat ketika Juno, sang mantan, kembali mengisi relung
hatinya dengan segala perhatian dan peluk hangat yang diberikan. Di sisi lain,
Orvala juga sangat mencintai Aruna yang merupakan kekasihnya saat ini. Aruna
merupakan sosok lelaki yang hadir di saat Orvala sangat membutuhkan bahu untuk
bersandar ketika ditinggal oleh Ibunya untuk selama-lamanya. Keberadaan sosok
Aruna juga mampu mencairkan kebekuan hatinya yang telah dikecewakan oleh Juno,
pergi tanpa sepatah katapun.
Perasaan
dilema yang dialami Orvala memuncak saat Fidel, sosok wanita yang pernah
dicintai Aruna, hadir kembali di tengah-tengah mereka. Orvala merasa bahwa
setelah bertemu Fidel, Aruna semakin sering berbohong. Beberapa kali dia
melihat Aruna pergi bersama Fidel, akan tetapi dia tak ingin percaya begitu
saja sampai suatu saat, ketika dia sedang berada di rumah Juno untuk
membicarakan proyek Fedde Velten Café, dia melihat dengan mata kepala sendiri
Aruna mengantar Fidel.
Di
lain pihak, Aruna merasa telah dibohongi oleh Orvala karena tidak pernah
menceritakan tentang masa lalunya bersama Juno yang adalah sepupunya sendiri.
Namun, Aruna bukanlah sosok yang cepat naik pitam dan berlaku kasar. Dia tetap
tenang dan menunggu hingga Orvala yang menceritakannya sendiri. Aruna dan
Orvala, kedua pasangan ini tidak ingin berusaha untuk mencari kejelasan, tapi tetap
tutup mulut dan berasumsi yang bukan-bukan. Hal ini menunjukkan bahwa sikap
saling jujur, saling terbuka satu sama lain dan saling percaya merupakan
poin-poin penting dalam berhubungan. Ini adalah
poin kedua yang ingin ditunjukkan oleh penulis.
Novel
ini tidak melulu mengulas tentang percintaan segitiga, namun juga mengisahkan
bagaimana seorang gadis seperti Orvala harus berjuang untuk hidup di
tengah-tengah kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan. Orang tua yang
digambarkan oleh penulis pun memiliki sifat yang bijaksana, tidak pernah
mengeluh, sabar, dan penuh kasih. Ayahnya, walaupun telah dipecat dari
pekerjaan sebagai juru masak restoran, tetap membanting tulang lebih keras lagi
agar Orvala tidak putus sekolah. Berbagai nasehat sang Ayah dan Ibu menjadi
pelita bagi Orvala untuk menapaki hidup.
“Ibu, apakah
orang bebal dan menyebalkan seperti itu bisa berubah?” Suara Orvala meluruh.
Wanita berdaster
ungu itu tersenyum. “Tentu saja. Pada dasarnya semua manusia terlahir baik,
Vala.” (hal. 38).
“Satu hal paling penting yang harus dijaga
seorang wanita hanya satu, Vala. Kehormatannya.” Kalimat peneguran mendiang
Ayah terngiang lagi di telingaku (hal. 196).
Penulis
sangat pandai dalam menggambarkan suasana dan kondisi kafe seolah-olah pembaca
sedang memasuki ruang demi ruang dan menikmati interior-interior serta
aksesoris yang dipajang. Istilah serta filosofi cokelat yang tertuang dalam
novel ini pun juga sangat berguna dalam menambah pengetahuan pembaca. Cokelat
bukan saja sekedar makanan ringan penghilang stress, namun juga memiliki rasa
serta nilai tersendiri yang bisa dianalogikan dengan suatu tahapan atau
tingkatan hidup yang dihadapi manusia.
“Fedde Velten
Box adalah reminder. Tingkat sukses
manusia itu berbeda-beda. Tapi, seberapa pun beda tingkat kesuksesan itu, semua
masih bisa dinikmati. Sama seperti cokelat praline
mini yang ada di dalam boks tersebut. Walaupun pahit tanpa gula, masih ada
orang yang menyukai cokelat seperti itu. Dengan kata lain, kesuksesan manusia
tidak bisa diukur secara mutlak. Semua relatif dan bergantung penilaian, kan,
ya?” (hal. 57).
The Chocolate Chance merupakan sebuah
novel yang menggunakan cokelat sebagai suatu ‘pusat’ terjadinya segala cerita
tentang kehidupan Orvala. Sang Ayah yang sangat menggilai cokelat dan selalu
mengajarkan Orvala menyeduh minuman cokelat yang baik dan benar dengan penuh
perasaan, Juno, sang kekasih masa lalu, yang juga sangat menyukai cokelat, dan
Aruna, pemilik Fedde Velten Café, yang mempunyai cita-cita agar cokelat yang
dibuat oleh kafenya bisa diproduksi secara besar-besaran dan dikenal luas oleh
siapa saja dan di mana saja. Cokelat juga lah yang membuat hubungan Aruna dan
Orvala semakin lama semakin dekat hingga berjalan selama dua tahun, dan mempertemukan
kembali Orvala dan Juno.
Novel The Chocolate Chance mengumpamakan cokelat
seperti hidup yang terkadang manis dan terkadang pahit. Bagaimana seseorang harus
mampu mengambil hikmah serta pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi dan
setiap kejadian, baik indah maupun buruk, harus dihadapi bukan dihindari sambil
tetap berusaha melakukan yang terbaik dan tidak pernah berhenti untuk mewujudkan
mimpi walaupun terlihat mustahil dan tidak mungkin di mata orang lain.
No comments:
Post a Comment